Tak terasa tahun 2019 bakal berakhir. Dalam hitungan sejumlah hari ke depan bakal berganti menjadi 2020. Di Pontianak sendiri tidak sedikit kebiasaan yang dilaksanakan milenial dalam menyambut tahun baru. Mulai dari mengecat rambut, mengembus terompet, mengobarkan kembang api, berjalan-jalan, barbeque, dan masih tidak sedikit lagi.

namun ditahun baru bukan hanya sekedar bersenang-senang kita juga harus mempunyai target baru dengan apa yang kita kerjakan dan tentunya doa tahun baru 2020 untuk menyongsong tahun yang baru.

Hal yang sangat tak dilupakan dalam momen peralihan tahun ialah kembang api. Kembang api sekitar ini dikenal sebagai pertanda bergantinya tahun. Berbagai format kembang api sering menghiasi malam peralihan tahun di sekian banyak wilayah. Kota Pontianak menjadi salah satu wilayah yang ikut merayakan momen penggantian tahun dengan sarat kemeriahan.

Biasanya tidak sedikit orang menyambutnya dengan sarat suka cita. Ada yang berkumpul bareng keluarga, rekan dan bahkan orang terkasih. Tak melulu dirumah, mereka pun merayakan tahun baru dengan mengunjungi pusat keramaian.

Kota Pontianak mempunyai tempat yang menjadi pusat untuk menantikan detik-detik peralihan tahun laksana taman Digulis, taman alun-alun Kapuas dan Jalan Gajahmada. Tempat-tempat tersebut telah menjadi lokasi langgangan masyarakat Kota Pontianak masing-masing tahun nya, tidak sedikit jalan yang diblokir dan jalur jalan yang diolah sehingga mengakibatkan kemacetan disepanjang jalan.

Pada momen ini, tentunya membawa berkah untuk pedagang kembang api. Seperti diungkapkan oleh Udin (34 tahun) salah satu saudagar kembang api di Jalan Gajahmada. Dari perayaan peralihan tahun yang berlangsung, Udin mengaku dapat meraup deviden 2 juta bahkan lebih dalam satu hari berjualan.

”Menjelang tahun baru seringkali saya berjualan dari pagi hingga sore. Dua minggu sebelum tanggal 31 saya seringkali sudah stay di depan kios rekan saya ini. Kalau saya hendak pulang mandi atau salat, istri saya yang gantikan sebentar. Biasanya dua orang anak saya ikut berjualan di sini, mereka pun pengen menyaksikan kemeriahan di jalan sama bapak dan ibu kata anak saya,” ucap Pak Udin.